BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Konsep
inti pemasaran sesungguhnya menekankan pada identifikasi kebutuhan konsumen,
yang selanjutnya dibuat dan dikembangkan sebuah produk/jasa layanan kemudian
dipertemukan dengan kebutuhan konsumen secara tepat. Proses identifikasi
kebutuhan konsumen ini tentunya akan terus berlangsung karena pasar dan
konsumen itu terus berubah dan berkembang.
Bagaimana
kebutuhan konsumen ini diperoleh secara tepat? Diperlukan perangkat alat
analisa yang ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara tahapan,
metodologi, perolehan data, dan hasilnya secara ilmiah pula. Salah satu bidang
ilmu terapan yang mengkombinasikan ilmu pemasaran dengan metodologi penelitian
ini adalah riset pemasaran.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standart atau yang ditetapkan.
Dalam riset pemasaran, ada bermacam-macam metode pengumpulan data yang terdiri dari
observasi, wawancara, dokumentasi, focus group, teknik proyeksi, survei, dan
triangulasi (gabungan).
Oleh karena itu untuk lebih memahami metode pengumpulan data yang
digunakan dalam riset pemasaran, dalam bab ini akan dibahas mengenai
macam-macam metode pengumpulan data.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
diatas, sebagai rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1.
Apa yang di maksud dengan riset pemasaran?
2.
Bagaimana sistem riset dilakukan?
3.
Bagaimana langkah-langkah melakukan riset
pemasaran?
4.
Bagaimana
sebuah perusahaan mengatasi halangan dalam penggunaan riset pemasaran?
C.
Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, dapat diketahui tujuan makalah adalah :
1.
Untuk memahami tentang riset pemasaran.
2.
Untuk mengetahui metode pengumpulan data
yang digunakan dalam riset pemasaran.
3.
Untuk mengetahui jenis-jenis data dalam
melakukan riset pemasaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Riset Pemasaran
Riset Pemasaran atau Marketing
Research
adalah kegiatan penelitian dibidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis
mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan
data dan interprestasi hasil penelitian. Kesemuanya ini ditujukan untuk masukan
pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan
untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran ini dapat dipakai untuk
perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.
B.
Sistem Riset Pemasaran
Tugas periset pemasaran adalah membuat pandangan tentang sikap dan
perilaku pembelian pelanggan. Pemahaman atau gagasan pemasaran (marketing
insight) memberikan informasi diagnostik tentang bagaimana dan mengapa kita
meneliti pengaruh tertentu di pasar, dan apa arti hal tersebut bagi pemasar.
Definisi riset pemasaran (marketing research) sebagai
perancangan, pengumpulan, analisis dan pelaporan data sistematis serta temuan
yang relevan terhadap situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan.
Perusahaan riset pemasaran dapat dibagi menjadi tiga kategori :
1.
Perusahaan
riset yang tersindikasi dengan jasa,
perusahaan ini mengumpulkan informasi konsumen dan perdagangan, yang mereka
jual untuk mendapatkan imbalan. Misal : Nielsen Media Research, SAMI / Burke.
2.
Perusahaan
riset pemasaran sesuai pesanan,
perusahaan ini dipekerjakan untuk melaksanakan proyek khusus. Mereka merancang
studi dan melaporkan temuan.
3.
Perusahaan
riset pemasaran spesialis lini,
perusahaan ini memberikan layanan riset yang terspesialisasi. Contoh :
perusahaan layanan lapangan, yang menjual jasa wawancara di lapangan kepada
perusahaan lain.
Perusahaan kecil dapat menyewa jasa dari perusahaan riset pemasaran
atau mengadakan riset dalam cara yang kreatif dan terjangkau, seperti :
1.
Melibatkan
mahasiswa atau profesor untuk merancang dan melaksanakan proyek, perusahaan seperti American Express, GE, Hilton Hotels, IBM, Mars
dan Whirlpool melakukan “pemilihan kerumunan” dan mensponsori kompetisi seperti
Innovation Challenge, di mana para mahasiswa MBA terpandai bersaing
dalam tim. Imbalan bagi para mahasiswa tersebut adalah pengalaman dan
visibilitas; sedangkan imbalan bagi perusahaan adalah pengetahuan baru untuk
menyelesaikan masalah dengan biaya yang lebih murah daripada menyewa konsultan.
2.
Menggunakan
internet, perusahaan dapat mengumpulkan
cukup banyak informasi dengan biaya yang sangat sedikit dengan mengamati situs
Web pesaing, mengamati ruang chat, dan menilai data yang diterbitkan.
3.
Memeriksa
pesaing, banyak perusahaan kecil
mengunjungi pesaing mereka secara rutin. Tom Coohil, seorang koki yang memiliki
dua restoran di Atlanta, memberikan tunjangan uang makan kepadfa para
manajernya untuk makan kepada para manajernya untuk makan di luar dan membawa
pulang ide.
C.
Proses Riset Pemasaran
1.
Mendefinisikan Masalah, Alternatif Keputusan dan Tujuan Riset
Tidak semua proyek riset dapat dibuat secara spesifik. Beberapa
riset bersifat eksploratif, tujuannya adalah memperjelas sifat masalah
sebenarnya dan menyarankan kemungkinan solusi atau ide baru. Beberapa riset
bersifat deskriptif, tujuannya menghitung permintaan. Beberapa riset juga
bersifat kasual, tujuannya adalah menguji hubungan sebab-akibat.
2.
Mengembangkan rencana riset
Sumber data periset dapat
mengumpulkan data sekunder, data primer, atau keduanya. Data sekunder adalah
data yang digunakan untuk tujuan lain dan sudah ada disuatu tempat. Data primer
adalah data baru yang dikumpulkan untuk tujuan tertentu atau untuk proyek riset
tertentu.
Pendekatan riset
adalah pemasar mengumpulkan data primer dengan lima cara: melalui observasi,
kelompok fokus, survey, data perilaku dan pengalaman.
a.
Riset
observasi adalah periset dapat mengumpulkan
data baru dengan meneliti pelaku dan setting yang relevan, diam-diam meneliti
ketika mereka berbelanja atau ketika mereka mengkonsumsi produk.
b.
Riset
kelompok fokus (focus
group) adalah sebuah perkumpulan yang terdiri dari 6-10 orang yang dipilih
secara teliti oleh periset berdasar pertimbangan demografis, psikografis atau
pertimbangan lain dan dipersatukan untuk mendiskusikan berbagai topik minat
dalam waktu yang panjang.
c.
Riset
survey adalah perusahaan melaksanakan
survey untuk mempelajari pengetahuan, kepercayaan, preferensi dan kepuasan
masyarakat dan mengukur berbagai besaran ini dalam populasi umum.
d.
Data
perilaku yaitu pelanggan meninggalkan jejak
perilaku pembelian mereka di data pemindai toko, pembelian katalog, dan database
pelanggan.
e.
Riset
eksperimen yaitu riset yang dirancang untuk
menangkap hubungan sebab-akibat dengan menghilangkan berbagai penjelasan
tentang temuan yang diteliti.
Instrumen riset, tiga pilihan
instrumen riset utama dalam mengumpulkan data primer: kuesioner, pengukuran
kualitatif, dan peralatan teknologi.
Rencana pengambilan sampel,
setelah memutuskan pendekatan dan instrumen riset, periset pemasaran harus
merancang rencana pengambilan sample. Hal ini memerlukan tiga keputusan:
a.
Unit
pengambilan sampel
b.
Ukuran
sampel
c.
Prosedur
pengambilan sampel
Metode Kontak , meliputi:
a.
Kuesioner
surat, yaitu cara terbaik untuk menjangkau orang yang tidak mau memberikan
wawancara pribadi ata ourang yang responnya mungkin bias atau terdistordi oleh
pewawancara.
b.
Wawancara
telepon, yaitu metode terbaik untuk mengumpulkan informasi dengan cepat;
pewawancara juga dapat mengklarifikasi pertanyaan jika respon tidak mengerti.
c.
Wawancara
pribadi, yaitu metode yang paling fleksibel. Pewawancara dapat mengajukan
banyak pertanyaan dan mencatat observasi tambahan tentang responden.
d.
Wawancara
online, yaitu ada begitu banyak cara menggunakan internet untuk melakukan
riset.
3.
Mengumpulkan
informasi, fase pengumpulan data riset
pemasaran biasanya adalah fase termahal dan paling cenderung mengandung
kesalahan. Ada empat masalah utama yang timbul dalam survey:
a.
Beberapa
responden tidak pernah ada di rumah dan harus menghubungi kembali atau diganti.
b.
Beberapa
responden menolak bekerja sama.
c.
Responden
lainnya akan memberikan jawaban yang bias atau tidak jujur.
d.
Beberapa
pewawancara bias atau tidak jujur.
4.
Menganalisis
informasi, periset menghitung rata-rata dan
mengukur dispersi variabel-variabel utama dan menerapkan beberapa teknik
statistik canggih dan model keputusan dengan harapan menemukan tambahan.
Periset juga menerapkan analisis sensitivitas untuk menguji asumsi dan kekuatan
kesimpulan.
5.
Mempresentasikan
temuan, periset mempresentasikan temuan
yang relevan dengan keputusan pemasaran utama yang dihadapi manajemen. Mereka
juga harus mempertimbangkan cara untuk mempresentasikan temuan riset dengan
cara yang sebisa mungkin dapat dipahami dan mendorong.
6.
Mengambil
keputusan, manajer yang memerintahkan
dilakukannya riset harus mempertimbangkan bukti jika kepercayaan mereka
terhadap temuan rendah mereka mungkin memutuskan menolak peluncuran layanan
internet dalam penerbangan.
Keputusan ada di tangan mereka, riset yang dilakukan secara cermat
memberikan pandangan bagi mereka terhadap masalah tersebut. Johan little dari
MIT mendefinisikan sistem dukungan keputusan pemasaran (marketing decision
support system-MDSS) sebagai pengumpulan data terkoordinasi, sistem, alat, dan
teknik dengan piranti lunak dan piranti keras yang mendukung, dengan organisasi
mengumpulkan dan menerjemahkaninformasi relevan dari bisnis dan lingkungan dan
mengubahnya menjadi dasar bagi tindakan pemasaran.
D.
Mengatasi Halangan dalam Penggunaan Riset Pemasaran
Di samping pertumbuhan riset pemasaran yang pesat, banyak
perusahaan masih gagal menggunakan riset pemasaran secara memuaskan atau tepat,
untuk beberapa alasan:
a.
Konsepsi
sempit tentang riset.
b.
Kaliber
periset yang tidak seimbang.
c.
Penentuan
kerangka masalah yang buruk.
d.
Temuan
yang terlambat dan terkadang salah.
e.
Perbedaan
kepribadian dan presentasional.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jadi
Riset Pemasaran itu sendiri mendefinisikan sebagai fungsi yang menghubungkan
pemasar melalui informasi dengan konsumen dan masyarakat umum. Informasi ini
digunakan untuk mengidentifikasikan dan menentukan peluang dan masalah
pemasaran; lalu merumuskan, menyempurnakan, dan mengevaluasi tindakan
pemasaran; memantau kinerja pemasaran; dan menyempurnakan pemahaman mengenai
pemasaran sebagai sebuah proses serta pemahaman atas cara-cara yang dapat
membuat aktifitas pemasaran lebih efektif.
Secara
sederhana para praktisi riset, mendefinisikan riset pemasaran sebagai suatu
identifikasi yang obyektif dan sistematis, dilanjutkan dengan pengumpulan,
analisa, dan perangkaian informasi yang bertujuan untuk memperbaiki pengambilan
keputusan yang berkaitan solusi masalah dan penemuan peluang dalam proses
pemasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Philip Kotler
& Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen
Pemasaran. Edisi 13. Jakarta : Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar atau saran anda yang membangun untuk Blog saya. Sehingga Blog saya menjadi lebih baik dan layak untuk ke depannya. No Sara No Saru Yaa Guys. Thanks For Coming and Leave Comments.