Sabtu, 13 Desember 2014

Riset Pemasaran


BAB I
PENDAHULUAN

A.                 Latar Belakang
Konsep inti pemasaran sesungguhnya menekankan pada identifikasi kebutuhan konsumen, yang selanjutnya dibuat dan dikembangkan sebuah produk/jasa layanan kemudian dipertemukan dengan kebutuhan konsumen secara tepat. Proses identifikasi kebutuhan konsumen ini tentunya akan terus berlangsung karena pasar dan konsumen itu terus berubah dan berkembang.
Bagaimana kebutuhan konsumen ini diperoleh secara tepat? Diperlukan perangkat alat analisa yang ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara tahapan, metodologi, perolehan data, dan hasilnya secara ilmiah pula. Salah satu bidang ilmu terapan yang mengkombinasikan ilmu pemasaran dengan metodologi penelitian ini adalah riset pemasaran.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standart atau yang ditetapkan.
Dalam riset pemasaran, ada bermacam-macam metode pengumpulan data yang terdiri dari observasi, wawancara, dokumentasi, focus group, teknik proyeksi, survei, dan triangulasi (gabungan).
Oleh karena itu untuk lebih memahami metode pengumpulan data yang digunakan dalam riset pemasaran, dalam bab ini akan dibahas mengenai macam-macam metode pengumpulan data.

B.                 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, sebagai rumusan masalah adalah sebagai berikut : 
1.                  Apa yang di maksud dengan riset pemasaran?
2.                  Bagaimana sistem riset dilakukan?
3.                  Bagaimana langkah-langkah melakukan riset pemasaran?
4.                  Bagaimana sebuah perusahaan mengatasi halangan dalam penggunaan riset pemasaran?

C.                 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat diketahui tujuan makalah adalah :
1.                  Untuk memahami tentang riset pemasaran.
2.                  Untuk mengetahui metode pengumpulan data yang digunakan dalam riset pemasaran.
3.                  Untuk mengetahui jenis-jenis data dalam melakukan riset pemasaran.















BAB II
PEMBAHASAN

A.                Pengertian Riset Pemasaran
Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah kegiatan penelitian dibidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data dan interprestasi hasil penelitian. Kesemuanya ini ditujukan untuk masukan pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran ini dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.

B.                 Sistem Riset Pemasaran
Tugas periset pemasaran adalah membuat pandangan tentang sikap dan perilaku pembelian pelanggan. Pemahaman atau gagasan pemasaran (marketing insight) memberikan informasi diagnostik tentang bagaimana dan mengapa kita meneliti pengaruh tertentu di pasar, dan apa arti hal tersebut bagi pemasar. Definisi riset pemasaran (marketing research) sebagai perancangan, pengumpulan, analisis dan pelaporan data sistematis serta temuan yang relevan terhadap situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan.
Perusahaan riset pemasaran dapat dibagi menjadi tiga kategori :
1.                  Perusahaan riset yang tersindikasi dengan jasa, perusahaan ini mengumpulkan informasi konsumen dan perdagangan, yang mereka jual untuk mendapatkan imbalan. Misal : Nielsen Media Research, SAMI / Burke.
2.                  Perusahaan riset pemasaran sesuai pesanan, perusahaan ini dipekerjakan untuk melaksanakan proyek khusus. Mereka merancang studi dan melaporkan temuan.
3.                  Perusahaan riset pemasaran spesialis lini, perusahaan ini memberikan layanan riset yang terspesialisasi. Contoh : perusahaan layanan lapangan, yang menjual jasa wawancara di lapangan kepada perusahaan lain.
Perusahaan kecil dapat menyewa jasa dari perusahaan riset pemasaran atau mengadakan riset dalam cara yang kreatif dan terjangkau, seperti :
1.                  Melibatkan mahasiswa atau profesor untuk merancang dan melaksanakan proyek, perusahaan seperti American Express, GE, Hilton Hotels, IBM, Mars dan Whirlpool melakukan “pemilihan kerumunan” dan mensponsori kompetisi seperti Innovation Challenge, di mana para mahasiswa MBA terpandai bersaing dalam tim. Imbalan bagi para mahasiswa tersebut adalah pengalaman dan visibilitas; sedangkan imbalan bagi perusahaan adalah pengetahuan baru untuk menyelesaikan masalah dengan biaya yang lebih murah daripada menyewa konsultan.
2.                  Menggunakan internet, perusahaan dapat mengumpulkan cukup banyak informasi dengan biaya yang sangat sedikit dengan mengamati situs Web pesaing, mengamati ruang chat, dan menilai data yang diterbitkan.
3.                  Memeriksa pesaing, banyak perusahaan kecil mengunjungi pesaing mereka secara rutin. Tom Coohil, seorang koki yang memiliki dua restoran di Atlanta, memberikan tunjangan uang makan kepadfa para manajernya untuk makan kepada para manajernya untuk makan di luar dan membawa pulang ide.

C.                Proses Riset Pemasaran
1.                  Mendefinisikan Masalah, Alternatif Keputusan dan Tujuan Riset
Tidak semua proyek riset dapat dibuat secara spesifik. Beberapa riset bersifat eksploratif, tujuannya adalah memperjelas sifat masalah sebenarnya dan menyarankan kemungkinan solusi atau ide baru. Beberapa riset bersifat deskriptif, tujuannya menghitung permintaan. Beberapa riset juga bersifat kasual, tujuannya adalah menguji hubungan sebab-akibat.
2.                  Mengembangkan rencana riset
Sumber data periset dapat mengumpulkan data sekunder, data primer, atau keduanya. Data sekunder adalah data yang digunakan untuk tujuan lain dan sudah ada disuatu tempat. Data primer adalah data baru yang dikumpulkan untuk tujuan tertentu atau untuk proyek riset tertentu.
Pendekatan riset adalah pemasar mengumpulkan data primer dengan lima cara: melalui observasi, kelompok fokus, survey, data perilaku dan pengalaman.
a.             Riset observasi adalah periset dapat mengumpulkan data baru dengan meneliti pelaku dan setting yang relevan, diam-diam meneliti ketika mereka berbelanja atau ketika mereka mengkonsumsi produk.
b.             Riset kelompok fokus (focus group) adalah sebuah perkumpulan yang terdiri dari 6-10 orang yang dipilih secara teliti oleh periset berdasar pertimbangan demografis, psikografis atau pertimbangan lain dan dipersatukan untuk mendiskusikan berbagai topik minat dalam waktu yang panjang.
c.             Riset survey adalah perusahaan melaksanakan survey untuk mempelajari pengetahuan, kepercayaan, preferensi dan kepuasan masyarakat dan mengukur berbagai besaran ini dalam populasi umum.
d.            Data perilaku yaitu pelanggan meninggalkan jejak perilaku pembelian mereka di data pemindai toko, pembelian katalog, dan database pelanggan.
e.             Riset eksperimen yaitu riset yang dirancang untuk menangkap hubungan sebab-akibat dengan menghilangkan berbagai penjelasan tentang temuan yang diteliti.
Instrumen riset, tiga pilihan instrumen riset utama dalam mengumpulkan data primer: kuesioner, pengukuran kualitatif, dan peralatan teknologi.
Rencana pengambilan sampel, setelah memutuskan pendekatan dan instrumen riset, periset pemasaran harus merancang rencana pengambilan sample. Hal ini memerlukan tiga keputusan:
a.             Unit pengambilan sampel
b.             Ukuran sampel
c.             Prosedur pengambilan sampel
Metode Kontak , meliputi:
a.             Kuesioner surat, yaitu cara terbaik untuk menjangkau orang yang tidak mau memberikan wawancara pribadi ata ourang yang responnya mungkin bias atau terdistordi oleh pewawancara.
b.             Wawancara telepon, yaitu metode terbaik untuk mengumpulkan informasi dengan cepat; pewawancara juga dapat mengklarifikasi pertanyaan jika respon tidak mengerti.
c.             Wawancara pribadi, yaitu metode yang paling fleksibel. Pewawancara dapat mengajukan banyak pertanyaan dan mencatat observasi tambahan tentang responden.
d.            Wawancara online, yaitu ada begitu banyak cara menggunakan internet untuk melakukan riset.
3.                  Mengumpulkan informasi, fase pengumpulan data riset pemasaran biasanya adalah fase termahal dan paling cenderung mengandung kesalahan. Ada empat masalah utama yang timbul dalam survey:
a.             Beberapa responden tidak pernah ada di rumah dan harus menghubungi kembali atau diganti.
b.             Beberapa responden menolak bekerja sama.
c.             Responden lainnya akan memberikan jawaban yang bias atau tidak jujur.
d.            Beberapa pewawancara bias atau tidak jujur.
4.                  Menganalisis informasi, periset menghitung rata-rata dan mengukur dispersi variabel-variabel utama dan menerapkan beberapa teknik statistik canggih dan model keputusan dengan harapan menemukan tambahan. Periset juga menerapkan analisis sensitivitas untuk menguji asumsi dan kekuatan kesimpulan.
5.                  Mempresentasikan temuan, periset mempresentasikan temuan yang relevan dengan keputusan pemasaran utama yang dihadapi manajemen. Mereka juga harus mempertimbangkan cara untuk mempresentasikan temuan riset dengan cara yang sebisa mungkin dapat dipahami dan mendorong.
6.                  Mengambil keputusan, manajer yang memerintahkan dilakukannya riset harus mempertimbangkan bukti jika kepercayaan mereka terhadap temuan rendah mereka mungkin memutuskan menolak peluncuran layanan internet dalam penerbangan.
Keputusan ada di tangan mereka, riset yang dilakukan secara cermat memberikan pandangan bagi mereka terhadap masalah tersebut. Johan little dari MIT mendefinisikan sistem dukungan keputusan pemasaran (marketing decision support system-MDSS) sebagai pengumpulan data terkoordinasi, sistem, alat, dan teknik dengan piranti lunak dan piranti keras yang mendukung, dengan organisasi mengumpulkan dan menerjemahkaninformasi relevan dari bisnis dan lingkungan dan mengubahnya menjadi dasar bagi tindakan pemasaran.

D.                Mengatasi Halangan dalam Penggunaan Riset Pemasaran
Di samping pertumbuhan riset pemasaran yang pesat, banyak perusahaan masih gagal menggunakan riset pemasaran secara memuaskan atau tepat, untuk beberapa alasan:
a.                   Konsepsi sempit tentang riset.
b.                  Kaliber periset yang tidak seimbang.
c.                   Penentuan kerangka masalah yang buruk.
d.                  Temuan yang terlambat dan terkadang salah.
e.                   Perbedaan kepribadian dan presentasional.


















BAB III
PENUTUP

A.           Kesimpulan
Jadi Riset Pemasaran itu sendiri mendefinisikan sebagai fungsi yang menghubungkan pemasar melalui informasi dengan konsumen dan masyarakat umum. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasikan dan menentukan peluang dan masalah pemasaran; lalu merumuskan, menyempurnakan, dan mengevaluasi tindakan pemasaran; memantau kinerja pemasaran; dan menyempurnakan pemahaman mengenai pemasaran sebagai sebuah proses serta pemahaman atas cara-cara yang dapat membuat aktifitas pemasaran lebih efektif.
Secara sederhana para praktisi riset, mendefinisikan riset pemasaran sebagai suatu identifikasi yang obyektif dan sistematis, dilanjutkan dengan pengumpulan, analisa, dan perangkaian informasi yang bertujuan untuk memperbaiki pengambilan keputusan yang berkaitan solusi masalah dan penemuan peluang dalam proses pemasaran.
















DAFTAR PUSTAKA

Philip Kotler & Kevin Lane Keller.  2009.  Manajemen Pemasaran.  Edisi 13.   Jakarta : Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar atau saran anda yang membangun untuk Blog saya. Sehingga Blog saya menjadi lebih baik dan layak untuk ke depannya. No Sara No Saru Yaa Guys. Thanks For Coming and Leave Comments.