A.
Mengembangkan
dan Mengkomunikasikan Strategi Positioning (Pemosisian)
Semua
strategi pemasaran dibuat berdasarkan STP (Segmentation, Targeting dan Positioning).
Perusahaan menentukan beragam kebutuhan dan kelompok di pasar, membidik mana
yang perlu dipenuhi oleh perusahaan secara superior dan kemudian memposisikan
pemasarannya agar pasar sasaran mengenali kelebihan dari penawaran dan citra
perusahaan.
Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar
mendapatkan tingkat khusus dalam pikiran pasar sasaran. Tujuannya adalah
menempatkan merek dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan manfaat potensial
bagi perusahaan. Positioning merek yang baik membantu memandu strategi
pemasaran dengan cara memperjelas esensi merek, tujuan apa yang dapat diraih
pelanggan dengan bantuan merek dan bagaiman
merek menjalankannya secara unik.
Hasil
positioning adalah terciptanya dengan sukses suatu proposisi nilai yang
terfokus pada pelanggan, satu alasan kuat mengapa pasar sasaran harus membeli
produk bersangkutan.
1.
Kerangka
Referensi Kompetitif
Titik
awal dalam mendefinisikan kerangka referensi yang kompetitif untuk suatu positioning
merek adalah menentukan keanggotaan
kategori (category membership) yaitu suatu produk atau sekumpulan
produk yang mana suatu merek bersaing dan yang berfungsi sebagai pengganti
dekat.
Secara
khusus, memutuskan untuk membidik jenis konsumen tertentu dapat mendefinisikan
sifat persaingan, karena perusahaan tertentu telah memutuskan untuk membidik
segmenn itu di masa lalu atau berencana melakukannya di masa depan.
2.
Titik
Perbedaan (POD) dan Titik Paritas (POP)
Setelah
pemasar menetapkan kerangka referensi kompetitif untuk positioning dengan
mendefinisikan pasar sasaran pelanggan dan sifat persaingan, mereka dapat mendefinisikan
asosiasi titik-perbedaan dan asosiasi titik-paritas yang tepat.
a.
Titik
Perbedaan (Point Of Difference – POD) adalah suatu atribut atau manfaat
yang secara kuat diasosiasikan konsumen dengan suatu merek, dinilai positif dan
diyakini tidak dapat ditemukan kesamaannya pada merek pesaing.
b.
Titik
Paritas (Point Of Parity – POP), jenis ini mempunyai dua bentuk dasar :
kategori dan kompetitif.
1)
Titik
paritas kategori adalah asosiasi-asosiasi yang dipandang esensial oleh konsumen
untuk suatu penawaran yang sah dan kredibel dalam kategori produk atau jasa
tertentu.
2)
Titik
paritas kompetitif adalah asosiasi yang dirancang untuk menegasikan titik
perbedaan pesaing.
c.
Perbandingan
Titik Paritas dan Titik Perbedaan, agar penawaran dapat mencapai titk paritas (Point
Of Parity – POP) pada atribut atau manfaat tertentu, harus ada cukup
banyak konsumen yang meyakini bahwa merek itu cukup baik pada dimensi itu.
Meskipun demikian, berkenaan dengan titik perbedaan merek harus
mendemonstrasikan keunggulan yang jelas.
3.
Menetapkan
Keanggotaan Kategori
Keanggotaan
kategori bisa menjadi masalah khusus untuk produk teknologi tinggi. Ada situasi
di mana konsumen mengetahui nkeanggotaan kategori merek, tetapi mungkin tidak
yakin bahwa merek itu merupakan anggota sah kategori tersebut. Merek
kadang-kadang diafiliasikan dengan kategori-kategori di mana mereka itu tidak
menjadi anggotanya. Pendekatan ini merupakan satu cara untuk menekankan titik
perbedaan merek, sehingga konsumen mengetahui keanggotaan aktual merek.
a.
Positioning
Tumpang Tindih
Meskipun
positioning tumpang tindih sering
kali menarik sebagai sarana menyatukan tujuan konsumen yang berpotensi konflik
dan menciptakan solusi terbaik untuk kedua pihak, positioning ini juga
mengandung masalah ekstra. Jika titik paritas dan titik perbedaan pada kedua
kategori itu tidak kredibel, merek itu mungkin tidak dipandang sebagai pemain
resmi dalam kedua kategori tersebut dan akhirnya tidak mendapat tempat di
manapun.
b.
Mengkomunikasikan
Keanggotaan Kategori
Ada
tiga cara utama untuk mengekspresikan keanggotaan kategori dari suatu merek,
yaitu :
1)
Mengumumkan
manfaat kategori
Untuk
meyakinkan konsumen kembali bahwa merek akan menghantarkan alasan dasar bagi
penggunaan kategori, pemasar sering kali menggunakan manfaat untuk mengumumkan
keanggotaan kategori.
2)
Membandingkan
dengan contoh
Merek
terkenal dan penting dalam sebuah kategori juga dapat membantu merek
menspesifikasikan keanggotaan kategorinya.
3)
Bergantung
pada penggamar produk
Penggambar
produk yang mengikuti nama merek sering kali menjadi sarana singkat untuk
mengekspresikan asal-usul kategori.
4.
Memilih
POP dan POD
Titik
paritas digerakkan oleh kebutuhan keanggotaan kategori (untuk menciptakan
kategori POP) dan kebutuhan menghilangkan POD pesaing (untuk menciptakan POD
kompetitif). Dua pertimbangan penting lainnya dalam memilih titik perbedaan
adalah bahwa konsumen menginginkan POD dan bahwa perusahaan mempunyai
kapabilitas untuk menghantarkannya. Pemasar juga harus memutuskan pada tingkat
apa pemasar akan menetapkan titik perbedaan merek.
5.
Menciptakan
POP (Titik Paritas) dan POD (Titik Perbedaan)
Salah
satu kesulitan umum dalam menciptakan positioning merek yang kuat dan
kompetitif adalah bahwa banyak atribut atau manfaat yang membentuk titik
paritas dan titik perbedaan berkorelasi negatif. Tradisi merek dapat
menyiratkan pengalaman kebijaksanaan dan keahlian.di pihak lain, tradisi merek
juga dapat mengaplikasikan gaya yang kuno dan ketinggalan zaman.
Konsumen
umumnya ingin memaksimalkan baik atribut maupun manfaat yang berkorelasi negatif.
Sebagian besar seni dan ilmu pemasaran berhubungan dengan trade-off dan
begitu juga dengan positioning.
Beberapa
pemasar menerapkan pendekatan lain untuk menghadapi trade-off atribut
atau manfaat meluncurkan dua kampanye pemasaran yang berbeda, masing-masing
ditujukan kepada atribut atau manfaat merek yang berbeda, menghubungkan diri
mereka sendiri dengan semua jenis entitas (orang, tempat atau barang) yang
memiliki jenis ekuitas yang tepat sebagai sarana untuk menetapkan atribut atau
manfaat sebagai POP atau POD dan bahkan berusaha meyakinkan konsumen bahwa
hubungan yang tampaknya negatiof antara atribut dan manfaat, jika mereka
menganggapnya demikian, sebenarnya positif.
B.
Strategi
Diferensiasi
Pemasar
harus mulai dengan keyakinan bahwa dapat mendiferensasikan segala sesuatu. Keunggulan
kompetitif (competitive advantage) adalah kemampuan perusahaan untuk
bekerja dalam satu atau lebih cara yang tidak dapat atau tidak akan disamai
oleh pesaing. Paling baik, kelebihan itu dapat meningkatkan. Kelebihan yang
dapat mengangkat adalah kelebihan yang dapat digunakan perusahaan sebagai
papan lontar untuk keunggulan baru. Perusahaan yang berharap untuk bertahan
harus terus berada dalam bisnis yang terus menciptakan keunggulan baru.
Pelanggan
harus melihat semua keunggulan kompetitif sebagai keunggulan pelanggan.
Pemasar dapat mendiferensiasikan merek berdasarkan banyak variabel.
C.
Strategi
Pemasaran sesuai Siklus Hidup Produk
Positioning dan strategi dideferensiasi perusahaan harus berubah seiring dengan
berubahnya produk, pasar dan pesaing berubah sepanjang siklus hidup produk (Product
Life Cycle – PLC). Dengan mengatakan bahwa sebuah produk memiliki siklus
hidup, yang berarti dalam hal ini mengatakan tentang empat hal berikut :
1.
Produk
mempunyai usia yang terbatas.
2.
Penjualan
produk melalui tahap-tahap berbeda.
3.
Laba
naik dan turun pada berbagai tahap siklus hidup produk.
4.
Produk
memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian dan sumber daya
manusia yang berbedda dalam setiap siklus hidup.
a.
Siklus Hidup Produk
1)
Pengenalan,
periode pertumbuhan penjualan lambat ketika produk diperkenalkan di pasar.
2)
Pertumbuhan,
periode penerimaan pasar yang cepat dan peningkatan laba yang substansial.
3)
Kedewasaan,
penurunan pertumbuhan penjualan karena produk telah diterima oleh sebagian
besar pembeli potensial.
4)
Penurunan, penjualan memperlihatkan penurunan dan laba terkikis.
Waktu Waktu Waktu
|
|||||
b.
Siklus Hidup Gaya, Mode dan Fad
Gaya adalah jenis ekspresi dasar dan berbeda yang muncul dalam
bidang usaha manusia.
Waktu
Mode
adalah gaya populer atau diterima saat ini dalam bidang tertentu.
Waktu
Fad
adalah mode yang cepat dilihat masyarakat, diadopsi dengan antusiasme besar,
cepat mencapai puncak, dan menurun dengan sangat cepat.
Waktu
c.
Strategi Pemasaran : Tahap Pengenalan dan Keunggulan Pelopor
Laba
negatif atau rendah dan pengeluaran promosi mencapai rasio tertinggi terhadap penjualan
karena kebutuhan untuk :
1)
Memberitahu
konsumen potensial
2)
Mendorong
percobaan produk
3)
Mengamankan
distribusi di gerai eceran.
Golden
dan Tellis membedakan antara penemu, pihak pertama yang
mengembangkan hak paten dalam kategori produk baru, pelopor produk, pihak
pertama yang mengembangkan model yang berhasil dan pelopor pasar, pihak pertama
yang menjual kategori produk baru.
Pelopor
harus memvisualisasikan berbagai pasar produk yang dapat dimasukinya pertama
kali dan mengetahui bahwa mereka tidak dapat memasuki semua pasar sekaligus.
d.
Strategi Pemasaran : Tahap Pertumbuhan
Tahap pertumbuhan ditandai dengan peningkatan pesat dalam
penjualan. Perusahaan mempertahankan pengeluaran promosi mereka pada tingkat
yang sama atau tingkat yang sedikit lebih besar untuk menyamai pesaing dan
terus mendidik pasar. Laba meningkat sepanjang tahap ini karena biaya promosi
terbagi untuk volume yang lebih besar dan biaya manufaktur satuan turun lebih
cepat dibandingkan penurunan harga, dikarenakan efek pembelajaran produsen. Perusahaan
harus mengamati perubahan dari tingkat pertumbuhan yang meningkat ke tingkat
pertumbuhan yang menurun untuk menyiapkan strategi baru.
Selama tahap pertumbuhan, perusahaan menggunakan beberapa strategi
untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat :
1)
Perusahaan
memperbaiki kualitas produk dan menambahkan fitur produk baru serta memperbaiki
gaya.
2)
Perusahaan
menambah model baru dan produk petarung / flanker (misalnya, produk dengan ukuran, rasa dan hal
lain yang berbeda yang melindungi produk utama)
3)
Perusahaan
memasuki segmen pasar baru
4)
Perusahaan
meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi baru
5)
Perusahaan
beralih dari iklan kesadaran produk ke iklan preferensi produk
6)
Perusahaan
menurunkan harga untuk menarik lapisan pembeli berikutnya yang sensitif
terhadap harga
e.
Strategi Pemasaran : Tahap Kedewasaan
1)
Modifikasi
pasar
Perusahaan
berusaha memperluas pasar untuk merek dewasanya dengan menghitung-hitung dua
faktor yang membentuk volume penjualan.
2)
Modifikasi
produk
Manajer
berusaha merangsang penjualan dengan memodifikasi karakteristik produk melalui
perbaikan kualitas, perbaikan fitur atau perbaikan gaya.
3)
Modifikasi
program pemasaran
Manajer
produk berusaha merangsang penjualan dengan memodifikasi elemen program
pemasaran lainnya.
f.
Strategi Pemasaran : Tahap Penurunan
Penjualan menurun karena sejumlah alasan, meliputi kemajuan
teknologi, perubahan selera konsumen dan peningkatan persaingan domestik dan
luar negeri. Semuanya dapat menyebabkan kelebihan kapasitas, peningkatan
pemotongan harga, dan pengikisan laba.
g.
Bukti Konsep Siklus Hidup Produk
1)
Ketahanan-ketahanan
konsumen baru memperlihatkan kenaikan yang khas, di mana setelahnya penjualan
meningkat sekitar 45% per tahun, tetapi juga memperlihatkan perlambatan yang
khas ketika penjualan melambat sekitar 15% per tahun.
2)
Perlambatan
terjadi dengan penetrasi rata-rata 34%, jauh sebelum mayoritas rumah tangga
memiliki produk baru.
3)
Tahap
pertumbuhan berlangsung sedikit lebih lama dari delapan tahun dan tidak tampak
memendek sepanjang waktu.
4)
Ada tangga-tangga
internasional, artinya bahwa orang-orang lebih cenderung mengadopsi seiring
dengan berjalannya waktu jika orang lain sudah memiliki dan tidak melakukan
evaluasi produk yang seksama.
h.
Kritik terhadap Konsep Siklus Hidup Produk
Bentuk
dan durasi pola siklus hidup terlalu beragam untuk digeneralisasikan dan bahwa
pemasar jarang dapat mengatakan pada tahap apa produk merek berada.
i.
Evolusi Pasar
1)
Kemunculan
Ada tiga
hal pilihan dengan merancang produk yang optimal bagi pasar, yaitu :
a)
Strategi
ceruk tunggal, merancang produk
baru untuk memenuhi preferensi salah satu sudut pasar.
b)
Strategi
banyak ceruk, meluncurkan dua
atau lebih produk sekaligus untuk menangkap dua atau lebih bagian pasar.
c)
Strategi
pasar massal, merancang
produk baru untuk pertengahan pasar.
2)
Pertumbuhan
Jika
produk baru terjual dengan baik, perusahaan baru akan memasuki pasar, masuk
dalam tahap pertumbuhan pasar. Jika perusahaan kedua itu perusahaan
kecil, perusahaan itu akan menghindari persaingan langsungdengan perusahaan
pelopor dan meluncurkan mereknya di salah satu sudut pasar. Jika perusahaan
kedua itu perusahaan besar, perusahaan itu mungkin meluncurkan mereknya di
pusat menantang perusahaan pelopor.
3)
Kedewasaan
Pesaing
mencakup dan melayani semua segmen utama dan pasar memasuki tahap
kedewasaan.
4)
Penurunan
Pada
akhirnya, permintaan untuk produk lama akan mulai menurun dan pasar akan
memasuki tahap penurunan. Total tingkat kebutuhan masyarakat juga
menurun atau teknologi baru menggantikan teknologi lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar atau saran anda yang membangun untuk Blog saya. Sehingga Blog saya menjadi lebih baik dan layak untuk ke depannya. No Sara No Saru Yaa Guys. Thanks For Coming and Leave Comments.